Ktownyen, Yogyakarta – Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas pada Senin sore, 4 Maret 2024. Setidaknya ada tujuh letusan Gunung Merapi yang mengeluarkan awan panas dalam kurun waktu 16.03 hingga 16.32 WIB.
Dalam kejadian tersebut, awan hangat Merapi menyelinap melewati jarak 2.000 meter. Kejadian ini tergolong jarang terjadi karena umumnya jarak awan panas Merapi kurang dari 2.000 meter. Longsoran awan panas (pertama) pukul 16.03 berlangsung selama 258 detik dengan perkiraan jarak luncur maksimum awan panas 2.600 meter ke arah barat daya, kata Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bencana Geologi Yogyakarta (BPPTKG). ) ), Agus Budi Santoso. , pada hari Senin tanggal 4 Maret 2024.
Perkiraan jarak luncuran awan panas berkurang antara kejadian kedua dan keenam. Pada luncuran kedua atau pukul 16.18 WIB, jarak luncuran awan panas maksimum adalah 2.300 meter ke arah barat daya. Selain itu, luncuran awan panas mencapai ketinggian maksimum 1.200 meter pada pukul 16.22 WIB; pukul 16.24 WIB s/d 1.600 meter; pukul 16.27 WIB s/d 1.200 meter; dan pukul 16.29 WIB sejauh 1.400 meter. Namun jangkauannya kembali bertambah dengan keluarnya awan hangat ketujuh pada pukul 16:32 WIB yang kembali mencapai ketinggian 2.300 meter.
Saat kejadian awan panas longsor, menurut Agus, gambar Gunung Merapi tampak buram. Daerah seperti Selo Boyolali, Jawa Tengah, dilaporkan dilanda hujan abu Merapi. “Masyarakat diimbau menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” ujarnya.
Merujuk laporan BPPTKG Yogyakarta, sebelum terjadinya rangkaian awan panas Merapi, lereng barat daya Gunung Merapi mengalami hujan pada sore hari pukul 13.41 WIB. Hujan dengan intensitas hujan 58,1 milimeter per jam dan total curah hujan 36,3 milimeter berlanjut hingga siang hari di kawasan vulkanik aktif yang berstatus Waspada atau Level III sejak November 2020.
BPPTKG Yogyakarta juga telah mengeluarkan peringatan bahaya lahar pada sungai-sungai yang timbul dari Gunung Merapi. Masyarakat juga diimbau mewaspadai kemungkinan turunnya awan panas di wilayah yang berpotensi membahayakan.
Bandara Minangkabau ditutup sementara karena terdampak sebaran abu vulkanik letusan Gunung Marapi. Baca selengkapnya
Wisatawan yang berencana berwisata ke Yogyakarta pada pekan ini diperkirakan akan menikmati kondisi cuaca yang lebih baik dibandingkan pekan lalu. Baca selengkapnya
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan hangat. Tiga dari tujuh awan panas yang turun siang tadi memiliki jarak luncur lebih dari 2000 meter. Baca selengkapnya
Destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat akhir pekan. Baca selengkapnya
PHDI menggelar upacara Giri Kerti menyambut Caka Hari Raya Nyepi 1946, di Taman Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Sleman. Baca selengkapnya
Telah terjadi 42 kali erupsi Gunung Marapi sejak awal Februari 2024 hingga saat ini. Ketinggian abu mencapai 900 meter. Baca selengkapnya
Tingginya suhu di Yogyakarta dirasakan warga setelah semakin jarangnya curah hujan, terutama di perkotaan. Baca selengkapnya
Masyarakat tidak membenci abu vulkanik yang dimuntahkan saat Gunung Marapi meletus. Simak penjelasan kelebihannya dibandingkan kekurangannya. Baca selengkapnya
Letusan gunung berapi Islandia terus berlanjut. Kali ini menghasilkan aliran lava terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah gunung berapi tersebut. Baca selengkapnya
Upacara adat yang diadakan di Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan alam.